Laman

Senin, 13 November 2017

Memaafkan diri Sendiri

Adalah waktu yang kan menuntun perasaanmu ke arah yang seharusnya, menuju jalan terbaik menurutNya, jika kau mau tentu saja!

Diambang kebimbangan kau tau tentang perasaanmu yang berubah-ubah, tentang harapan yang belum tentu baik menurutNya. Lalu entah kenapa masih suka menyalahkan diri sendiri dalam hal tak sengaja jatuh terlalu dalam di masa kemarin.

Nona.. kau harus berkembang. Dimulai dari memaafkan diri sendiri, mencintai diri sendiri -bukan untuk egois.

Terkadang sesuatu terjadi karena sebab. Tapi adakalanya sesuatu terjadi tanpa sebab. Tujuannya? Untuk menguji kita bisa menjadi orang yang sabar atau tidak.

Barangkali Nona, kalau cintamu masih tak mau hilang setelah dilawan, tetap doakan yang terbaik.

Kau tau kisah cinta para salafush shaleh yang begitu dalam bukan? Yang meski telah bermunajat dengan sungguh-sungguh kepadaNya, tapi rasa itu masih ada. Dan tetap bertahan dalam cinta suci dengan tidak bermaksiat kepadaNya.

Hingga seperti kisah Laila Majnun dan yang lain, karena menahan rindunya yang sangat dalam mengantarkan pada sakit hingga kematian, lalu Allah menyatukan mereka dalam surgaNya. Seperti sabda Nabi "anta ma'a man ahbabta", kau akan bersama orang yang kau cintai (disurga kelak).

Kau tak seperti Laila Majnun kan? Menahan rindu sampai sakit. Alhamdulillah.

Dan lagi, kisah yang lain; Allah menyatukan dua orang yang saling mencintai karenaNya, yang tetap menjaga  cinta dengan tidak bermaksiat kepadaNya, meningkatkan tingkat mujahadahnya.. dari arah yang tak terduga. Jodoh dunia akhirat. Surga sebelum surga.

Jodoh itu termasuk rezeki bukan? Allah memberi rezeki setiap hambaNya, yang dari langit diturunkan, yang dari bumi dikeluarkan, yang jauh didekatkan, yang sulit dimudahkan. Maka jodoh adalah rezeki yang kan datang sendiri, jika kita mengikuti aturan hukum Allah..

"Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya", lalu ayat selanjutnya "Dan Dia akan memberi rezeki dari arah yang tak terduga".

Jangan hanya meminta hasil (rezeki / jodoh) terbaik. Allah lebih suka kesungguhan dalam meraih hasil tersebut.

Ilallah. Semangat mujahadah, Nona.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar