Laman

Sabtu, 14 Mei 2016

tentang Harapan dan Kenyataan

Hal yang bisa dibilang ngeri-ngeri penasaran adalah membayankan masa depan. Yup, kadang kalo lagi diem sendiri bisa tiba-tiba melamun. Membayangkan apa yang akan terjadi satu atau dua tahun kedepan (?) semoga masih hidup sehat sih. Hehehe. Entah ... bayangan jodoh pasti berkeliaran. Entah siapa jodoh kita, di mana akan bertemu, atau pula bagaimana caranya. Semua adalah misteri.



Setiap insan pasti mengharap pasangan yang terbaik. Orangtua juga mengharap menantu yang sempurna untuk sang anak. Tapi, yang perlu dipertanyakan, ‘pantaskan?’ pantaskah meminta yang terbaik sedang di satu sisi kita belum menjadi yang terbaik. Bukankah segala sesuatu harus seimbang?

Hmmm.. kembali ke diri sendiri, kita meminta pasangan yang terbaik. Saya yakin, orang baik yang kita harapkan itu juga meminta yang terbaik. Ribet yah... heheh. Tapi tenang dulu, bagi Allah nggak ada yang nggak mungkin. Kalau kita selalu meminta yang terbaik, bukankah semua itu bisa mudah menjadi nyata? Yang perlu kita lakukan itu berdo’a sesering mungkin, memperbaiki diri, menata niat, dan hati.

Yang penting nggak kebanyakan pilah-pilih. Apa yang telah Allah tetapkan untuk kita adalah yang terbaik, menurut-Nya. Tapi, masalah do’a harus minta yang terbaik dong. Karena ini bukan sekadar masalah cinta. Hidup bersama selamanya tak hanya butuh cinta, kan? Perlu juga yang berpengalaman, punya integritas, punya ilmu yang luas.

Cinta dan benci beda tipis. Kata orang mah bedanya sebelas dua belas, hehe. Lihat aja orang pacaran, yang awalnya cinta banget bisa tiba-tiba berubah jadi benci banget. Banyak juga yang bilang cinta bisa datang karena terbiasa bersama, atau hal apapun yang melibatkan dua orang saliing bertemu(?)


Bagi gadis yang tau betapa berharganya akhirat, dia pasti akan memilih orang yang agamanya oke. Bayangkan, kalau dunianya oke, tapi akhiratnya nol, buat apa? Yang dibutukan muslimah adalah imam yang bisa memimpin di dunia, mengajari agama, dan bisa membawa ke surga. Susah senang ditanggung bersama. Karena bahagia itu sederhana.

2 komentar:

  1. bener tuh, cari suami itu yang bisa mimpin keluargnya dengan baik.
    apalagi tanda-tanda kiamat udah banyak banget.

    http://manapganteng.blogspot.co.id/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju.. juga yg bisa bawa ke surga. hehe

      Hapus