Apa
yang ada dibenak Anda tentang pernikahan pada usia muda? Hehe. Adalah sebuah
keputusan yang berat, ketika memilih seorang untuk menjadi pendamping kita,
seumur hidup. Saya ulangi lagi, seumur hidup.
Hidup
adlah sebuah piliihan, ada sisi baik dan buruknya. Sisi baik dari menikah muda
adalah mereka bisa melewati masa muda tanpa banyak maksiat dengan pacaran. Bisa
diisi dengan hal-hal sepele yang termasuk ibadah. Ini bukan unntuk mereka yang
menikah karena kecelakaan loh ya. Hehe.
Sisi
buruknya, dari realita yang ada di masyarakat,
salah satu pasangan kadang masih labil. Dan kalau dua-duanya nggak mau
ngalah, terus nurutin ego masing-masing, yang ada rumah mlah sepi sepi kayak
kuburan dong...
Kalau
sudah / sedang baca buku tentang pernikahan yang sakinah mawaddah warohmah,
rasanya pengen cepet nikah juga kan. Bagi yang belum nikah sih. Atau mungkin
ini cuma perasaan saya aja? Heheh *tutup muka. Tapi, kalau yang dibaca seluk
beluk rumah tangga yang rumit. Beuh... rasanya pengen nikah nanti aja deh.
Dewassa aja belum. Kalau masih labil banget kan yang kasihan pasangannya. Nggak
lucu kan, masih status penganten baru terus ngambek-ngambekan, pulang ke rumah
orang tua. Huh, tak bisa dibayangkan.
Dunia
ini penuh ujian dimana-mana. Lebih-lebih yang memilih menikah dengan jalur
ta’aruf atau juga yang dijodohkan. Bisa dibilang melihat sifat pasangan hanya
sekilas. Bahasa kasarnya, kayak beli kucing dalam karung. Masih belum bisa
memilih dengan pas. Dan saat udah sah, masih mempelajari sifat pasangan lagi
kan?
Lagi-lagi
harus dikemalikan ke tujuan awal. Adalah ibadah tujuannya, menjaga hati dan
diri dari fitnah juga. Ah... rasa-rasanya kalau belum siap nggak perlu dipaksa
juga kan. Menggabungkan dua insan, lalu berjanji seumur hidup semati.
Menanggung beban bersama, dalam suka maupun duka. Hmmmm, so sweet juga
sih.
Ada
yang bilang bisa karena terbiasa oleh paksaan. Mungkin waktunya saja yang belum
tepat hingga belum siap. Kalau belum siap lahir dan batin, kayaknya lebih baik
lagi kalau memperbaiki diri dulu deh. Hijrah. Merubah sikap, menabmbah ilmu.
Bukankan jodoh adalah cerminan diri kita?
Yah,
berubah menjadi lebih baik itu perlu, bukan hanya mengharap jodoh yang baik
sih. Yaqin aja. Allah itu Maha Kaya, Maha Memberi, Maha segalanya. Apapun yang
diminta hamba-Nya, akan Allah kabulkan pada waktunya, jika itu baik. Atau
bahkan akan diganti dengan yang lebih baik. Termasuk menjalani nikah muda.
Kalau
udan siap mental, lahir dan batin juga. Kenapa masih ditunda? Kabaikan nggak
perlu ditunda-tunda kok. Karena, disetiap kebaikan ada kuasa Allah yang ikut
membantu turun tangan. Nggak perlu takut berlebihan, setiap orang punya jalannya masing-masing.
With
love.
Ditullis
oleh seorang gadis yang belum menikah, setelah membaca novel tentang kehidupan
pasangan muda yang penuh warna. Hehe.
jika memang sudah siap lahir batin untun menikah tapi bila belum memiliki pasangan , bagaimana ?
BalasHapustawakkal sama Allah aja mbak.. :)
HapusSetuju sekali, sebelum bertemu dengan jodoh baiknya kita memantaskan diri kita agar mendapatkan jodoj yang pantas juga :)
BalasHapussip.. biar seimbang kan? hehehe
Hapus*senyum-senyum*
BalasHapusini kenapa de? *curiga*
Hapus