Laman

Kamis, 07 April 2016

Nikah Muda

Apa yang ada dibenak Anda tentang pernikahan pada usia muda? Hehe. Adalah sebuah keputusan yang berat, ketika memilih seorang untuk menjadi pendamping kita, seumur hidup. Saya ulangi lagi, seumur hidup.

Hidup adlah sebuah piliihan, ada sisi baik dan buruknya. Sisi baik dari menikah muda adalah mereka bisa melewati masa muda tanpa banyak maksiat dengan pacaran. Bisa diisi dengan hal-hal sepele yang termasuk ibadah. Ini bukan unntuk mereka yang menikah karena kecelakaan loh ya. Hehe.

Sisi buruknya, dari realita yang ada di masyarakat,  salah satu pasangan kadang masih labil. Dan kalau dua-duanya nggak mau ngalah, terus nurutin ego masing-masing, yang ada rumah mlah sepi sepi kayak kuburan dong...

Kalau sudah / sedang baca buku tentang pernikahan yang sakinah mawaddah warohmah, rasanya pengen cepet nikah juga kan. Bagi yang belum nikah sih. Atau mungkin ini cuma perasaan saya aja? Heheh *tutup muka. Tapi, kalau yang dibaca seluk beluk rumah tangga yang rumit. Beuh... rasanya pengen nikah nanti aja deh. Dewassa aja belum. Kalau masih labil banget kan yang kasihan pasangannya. Nggak lucu kan, masih status penganten baru terus ngambek-ngambekan, pulang ke rumah orang tua. Huh, tak bisa dibayangkan.

Dunia ini penuh ujian dimana-mana. Lebih-lebih yang memilih menikah dengan jalur ta’aruf atau juga yang dijodohkan. Bisa dibilang melihat sifat pasangan hanya sekilas. Bahasa kasarnya, kayak beli kucing dalam karung. Masih belum bisa memilih dengan pas. Dan saat udah sah, masih mempelajari sifat pasangan lagi kan?

Lagi-lagi harus dikemalikan ke tujuan awal. Adalah ibadah tujuannya, menjaga hati dan diri dari fitnah juga. Ah... rasa-rasanya kalau belum siap nggak perlu dipaksa juga kan. Menggabungkan dua insan, lalu berjanji seumur hidup semati. Menanggung beban bersama, dalam suka maupun duka. Hmmmm, so sweet juga sih.

Ada yang bilang bisa karena terbiasa oleh paksaan. Mungkin waktunya saja yang belum tepat hingga belum siap. Kalau belum siap lahir dan batin, kayaknya lebih baik lagi kalau memperbaiki diri dulu deh. Hijrah. Merubah sikap, menabmbah ilmu. Bukankan jodoh adalah cerminan diri kita?

Yah, berubah menjadi lebih baik itu perlu, bukan hanya mengharap jodoh yang baik sih. Yaqin aja. Allah itu Maha Kaya, Maha Memberi, Maha segalanya. Apapun yang diminta hamba-Nya, akan Allah kabulkan pada waktunya, jika itu baik. Atau bahkan akan diganti dengan yang lebih baik. Termasuk menjalani nikah muda.

Kalau udan siap mental, lahir dan batin juga. Kenapa masih ditunda? Kabaikan nggak perlu ditunda-tunda kok. Karena, disetiap kebaikan ada kuasa Allah yang ikut membantu turun tangan. Nggak perlu takut berlebihan, setiap  orang punya jalannya masing-masing.

With love.

Ditullis oleh seorang gadis yang belum menikah, setelah membaca novel tentang kehidupan pasangan muda yang penuh warna. Hehe. 

6 komentar:

  1. jika memang sudah siap lahir batin untun menikah tapi bila belum memiliki pasangan , bagaimana ?

    BalasHapus
  2. Setuju sekali, sebelum bertemu dengan jodoh baiknya kita memantaskan diri kita agar mendapatkan jodoj yang pantas juga :)

    BalasHapus