Laman

Sabtu, 15 Juli 2017

Khawatir dan Ujian Penguat

menurutku jatuh cinta itu ada dua versi. pertama, karena sebuah sebab. karena kebiasaan.. seperti pepatah, "witing tresno jalaran songko kulino". atau karena sebab-sebab lain, yang tak bisa disebutkan satu persatu.
kedua, tanpa sebab. tiba-tiba saja jatuh cinta pada orang yang tak kita kenal. saat pandangan pertama misalnya. tanpa diduga, tiba-tiba hati berdesir, jantung beroperasi lebih cepat dari biasanya. #hadeeuh~
dan untuk yang kedua, kita tak bisa memilih dengan siapa akan jatuh cinta kan? rasa itu fitrah kok. Allah telah menciptakan rasa itu sedemikian rupa tanpa kita pernah menduganya..

terkadang kita terlalu menghawatirkan jodoh. apa iya bisa bersama dengan orang yang kita cinta. atau kalau tidak bersama, bisakah? atau akan menemukan cinta yang baru yang ditakdirkan menjadi jodoh? bagaimana dengan cinta yang masih melekat? kenapa Allah menjadikan rasa ini betahan kalau tidak jodoh? ya salam..

fikiran-fikiran itu terkadang selalu mengganggu. hmmm.. padahal kata Bu Nyai, kalau hafalannya kuat dicoba apapun akan tetap kuat. dan saat sudah lancar jodoh akan datang dengan sendirinya, tanpa perlu mencari.
jadi, bisa saja.. rasa cinta adalah penguat hafalan. hehe. sudah mencoba berbagai cara buat move on, tapi gak ngaruh? ah! apa rasa ini akan bertahan sampai hafalanku lancar? atau pergi setelah dilawan sepenuh hati? (^u^)

saat logika memaksa pergi & melupakan, ikhlas menjalani. hati seolah tak terima. terasa menyesakkan, padahal harusnya mudah dijalani.

harusnya tak perlu berfikir panjang-panjang. anggap saa, mereka adalah ujian penguat hafalan. karena semua hal sudah Allah atur dengan indahNya, sesuai ukuran. gak perlu khawatir berlebih, tugas kita -saya- adalah menjalani hidup dengan penuh semangat, syukur, sabar, qana'ah, tawakkal. taqwa juga.
karena Allah telah berfirman dalam surat At-Talaq, yang artinya; "Dan barang siapa yang bertaqwa pada Allah, DIA akan menjadikan mudah urusannya(hamba)".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar