Laman

Selasa, 08 Agustus 2017

Jodoh Idaman

Takdir  itu bisa ditolak dengan dengan do’a. Jadi, untuk mendapatkan jodoh idaman hal pertama yang perlu dilakukan adalah; berdo’a. Berdo’a untuk dipertemukan dengan yang sesuai harapan kita.

Lalu, diimbangi dengan memantaskan diri karena Allah. Bukan karena jodoh. Kita dekati Allah dulu, muraqabah, mujahadah. Dimulai dari mendisiplinkan yang wajib shalat tepat waktu. Dilanjut dengan yang sunnah-sunnah. Shalat tahajjud, dhuha, rawatib, dll. Lalu disusul dengan puasa sunnah, ditambah wirid harian, do’a yang sungguh-sungguh, serta rajin tilawah muraja’ah.

Jangankan jodoh idaman, meminta apapun pasti akan Allah ijabah kalo kita dekat dengan Allah, menjadi hamba yang bertaqwa, dikenal penduduk langit, sering dido’akan malaikat. Jadi setiap waktu kita harus selalu bertaqwa, bertaubat dari segala maksiat, beristighfar tiap waktu. Karena Allah akan memberi jalan keluar dan kemudahan bagi perkara orang yang bertaqwa, lalu memberi rizqi dari arah yanng tak terduga.

Jodoh itu cerminan diri kita. Bisa jadi, kita dalam versi lawan jenis. Kita tak harus menjadi apa yang kita inginkan sebagai jodoh. Sekufu, iya.. tapi bukan itu. Tiap orang punya kebutuhan pasangan hidup yang berbeda-beda. Sesuai keutuhan saja, nggak usah muluk-muluk. Sadar diri, kita ini siapa. Kita mengharap orang super baik, apa orang itu layak untuk kita yang biasa saja?

Berdoa terbaik dari yang terbaik. Yang penting tidak mendikte Allah soal jodoh; meminta dijodohkan dengan siapa. Karena yang kita anggap baik, belum tentu baik menurut Allah. Jadi intinya, cukup dengan meminta yang terbaik, tersesuai dengan kebutuhan.. yang penting akhlaq, agama, iman, ilmunya baik, kan? Husnuddzan sama Allah, yuk! J

Ditulis setelah baca buku dg judul yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar